Akhirnya harapan warga kota medan dan sumatera utara untuk memboyong piala Liga Indonesia 2007/2008 melalui tim kesayang masyarakat Medan pupus sudah. Karena pertandingan final Liga Indonesia 2007/2008 antara PSMS Medan dengan Sriwijaya FC dari Palembang dimenangkan oleh Sriwijaya FC dengan skor 1-3.
Hasil ini menjadikan PSMS Medan, tim kesayangan warga Medan dan Sumatera Utara harus puas menjadi Runner Up Liga Indonesia 2007/2008, sekaligus PSMS galal memboyong Piala Liga Indonesia.
Sebetulnya jalannya pertandingan berjalan dengan seru, dimana kedua kesebelasan saling menyerang. Pada menit ke 14, PSMS tertinggal setelah Obiora membuka skor untuk Sriwijaya FC. Nasip sial menimpa PSMS, yang mana pada menit ke 23 terpaksa harus bermain dengan 10 pemain. Murphi Kumonple diganjar kartu merah oleh wasit Purwanto setelah melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Sriwijaya FC. Hal ini membuat PSMS tertekan di lini belakang. Posisi Murphi digantikan oleh Legimin Raharjo.
Dengan bermain 10 pemain, wajar jika PSMS selalu tertekan di sepanjang pertandingan. Akan tetapi di akhir pertandingan babak kedua, PSMS dapat menyamakan kedudukan melalui kaki James Koko Lomel. Setelah skor 1-1, Sriwijaya menggempur lini pertahanan PSMS. Akan tetapi sigapnya pemain pertahanan PSMS dan gemilangnya penampilan Markus Horison membuat skor tetap 1-1. Hal ini membuat PSMS memaksa Sriwijaya FC bermain hingga akhirnya pertandingan harus dilakukan dengan masa perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Pada masa perpanjangan waktu, gawang PSMS Medan, yang dikawal oleh Markus Horisan berhasil dibobol oleh pemain Sriwijaya FC. Gol berawal dari tendangan pojok disisi kanan gawang PSMS medan, semenit setelah Mahyadi Panggabean Masuk menggantikan Mbom-Mbom Julean, Skor menjadi 1-2. Hasil ini membuat pemain PSMS bermain tidak sesuai dengan organisasi permainan. Semua pemain kelihatan panik. Akan tetapi, pertengahan pertandingan babak kedua 2 x 15 menit, PSMS bersorak karena James Koko Lomell dapat membobol gawang Sriwijaya FC, tapi sayang, gol tersebut dianulir oleh wasit, karena James Koko Lomell dalam posisi OFFSIDE.
Pada akhir pertandingan, gawang PSMS kembali kebobolan setelah Markus Horison melakukan kesalahan koordinasi dengan pemain lini belakang PSMS medan. Dimana Markus Horison naik hingga kotak penalti Sriwijaya FC. Skor 1-3.
Sayang sekali PSMS kalah dalam pertandingan ini. Karena PSMS medan dan warga Medan dan Masyarakat Sumetera Utara, sangat mengharapkan kemenangan. Karena PSMS medan sudah lama tidak menggondol Juara Sepak Bola terbesar di Indonesia setelah tahun 1986, yang mana PSMS medan menjuarai kompetisi sepakbola perserikatan.
Hasil ini menjadikan PSMS Medan, tim kesayangan warga Medan dan Sumatera Utara harus puas menjadi Runner Up Liga Indonesia 2007/2008, sekaligus PSMS galal memboyong Piala Liga Indonesia.
Sebetulnya jalannya pertandingan berjalan dengan seru, dimana kedua kesebelasan saling menyerang. Pada menit ke 14, PSMS tertinggal setelah Obiora membuka skor untuk Sriwijaya FC. Nasip sial menimpa PSMS, yang mana pada menit ke 23 terpaksa harus bermain dengan 10 pemain. Murphi Kumonple diganjar kartu merah oleh wasit Purwanto setelah melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Sriwijaya FC. Hal ini membuat PSMS tertekan di lini belakang. Posisi Murphi digantikan oleh Legimin Raharjo.
Dengan bermain 10 pemain, wajar jika PSMS selalu tertekan di sepanjang pertandingan. Akan tetapi di akhir pertandingan babak kedua, PSMS dapat menyamakan kedudukan melalui kaki James Koko Lomel. Setelah skor 1-1, Sriwijaya menggempur lini pertahanan PSMS. Akan tetapi sigapnya pemain pertahanan PSMS dan gemilangnya penampilan Markus Horison membuat skor tetap 1-1. Hal ini membuat PSMS memaksa Sriwijaya FC bermain hingga akhirnya pertandingan harus dilakukan dengan masa perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Pada masa perpanjangan waktu, gawang PSMS Medan, yang dikawal oleh Markus Horisan berhasil dibobol oleh pemain Sriwijaya FC. Gol berawal dari tendangan pojok disisi kanan gawang PSMS medan, semenit setelah Mahyadi Panggabean Masuk menggantikan Mbom-Mbom Julean, Skor menjadi 1-2. Hasil ini membuat pemain PSMS bermain tidak sesuai dengan organisasi permainan. Semua pemain kelihatan panik. Akan tetapi, pertengahan pertandingan babak kedua 2 x 15 menit, PSMS bersorak karena James Koko Lomell dapat membobol gawang Sriwijaya FC, tapi sayang, gol tersebut dianulir oleh wasit, karena James Koko Lomell dalam posisi OFFSIDE.
Pada akhir pertandingan, gawang PSMS kembali kebobolan setelah Markus Horison melakukan kesalahan koordinasi dengan pemain lini belakang PSMS medan. Dimana Markus Horison naik hingga kotak penalti Sriwijaya FC. Skor 1-3.
Sayang sekali PSMS kalah dalam pertandingan ini. Karena PSMS medan dan warga Medan dan Masyarakat Sumetera Utara, sangat mengharapkan kemenangan. Karena PSMS medan sudah lama tidak menggondol Juara Sepak Bola terbesar di Indonesia setelah tahun 1986, yang mana PSMS medan menjuarai kompetisi sepakbola perserikatan.
Comments :
Post a Comment