Kemajuan teknologi SMS, termasuk e-mail memberi arti yang sangat penting dalam kehidupan komunikasi kita. Sarana murah yang disukai banyak orang ini juga bisa sangat berguna dalam menjalin hubungan asmara. Misalnya saja untuk menanyakan konfirmasi ("Nanti malam jadi kan nonton Kungfu Panda?"), atau sebagai bentuk perhatian, ("Sudah sampai rumah, Yang?", atau "Can't wait to see you tommorow").
Tapi, bagai dua sisi mata uang, SMS yang disampaikan dengan tidak tepat bisa menimbulkan kesalahpahaman yang berbuntut pada pertengkaran. Nggak lucu kan kalau marahan gara-gara SMS? Nah, berikut beberapa "etika" ber-SMS dengan kekasih yang perlu diketahui.
Tapi, bagai dua sisi mata uang, SMS yang disampaikan dengan tidak tepat bisa menimbulkan kesalahpahaman yang berbuntut pada pertengkaran. Nggak lucu kan kalau marahan gara-gara SMS? Nah, berikut beberapa "etika" ber-SMS dengan kekasih yang perlu diketahui.
1. Mengajak Kencan
Kebanyakan wanita merasa kurang sreg jika menerima ajakan kencan lewat SMS. Hal itu menandakan si pria sebenarnya kurang serius atau nggak terlalu tertarik. Bisa saja sih, kita menjawab oke dengan ajakan itu, tapi jauh di dalam hati sebenarnya kita berharap si dia menelepon dan menyampaikan langsung undangan kencan itu.
2. Putus
Bijak-bijaklah menggunakan teknologi SMS. Bila Anda tak ingin bertemu lagi dengan seseorang atau tak ingin meneruskan hubungan, jangan pernah menyampaikannya lewat SMS. Bersikaplah dewasa, utarakan langsung atau minimal lewat telepon.
3. Mengirim Jokes
Kelemahan SMS adalah tidak memiliki intonasi. Padahal, teks kadangkala menghasilkan interpretasi berbeda dengan apa yang dimaksudkan si pengirim. Yang banyak terjadi, Anda bermaksud bercanda namun dibaca berbeda. Jadi, berhati-hatilah bila Anda ingin "bercanda" via SMS.
4. Tetap pada Fungsi
"Kamu lagi apa?", dijawab "lagi santai aja di rumah, kenapa?". Lalu Anda menulis lagi "oh, memang nggak ada acara?". Sebaiknya jangan lanjutkan "pembicaraan" ini lewat SMS. Ingatlah bahwa SMS dibuat hanya untuk mengirim pesan singkat, bukan untuk menggantikan komunikasi via telepon. Jadi segeralah telepon dan lakukan komunikasi yang sebenarnya.
5. Tak Harus Dijawab
Ada kalanya pesan yang Anda kirim tak langsung dijawab, barangkali si dia sedang menerima telepon, ketiduran, atau harus pergi rapat. Jadi, jangan gampang emosi kalau dia tak selalu bisa membalas SMS Anda saat itu juga. Bila pesan Anda tak juga dijawab selama dua hari, mengapa tak langsung angkat telepon?
Masih banyak kesalahpahaman lain yang terjadi gara-gara SMS. Jadi, manfaatkanlah teknologi ini dengan bijak.
sumber : kompas.com
Pertamaaax...
Kirim cerita atau berita mending pake telpon aja.. Potensi berantemnya lebih bisa diminimalisasi...
*let's make a better life with understanding*
Yang salah orangnya kali bro... ;))
Wah....aku setuju tu point nomor 2 Bot, klo mo putus ya harus ngomong langsung jangan vias sms
Setuju,
Jangan Sms an dong,
Langsung aja githu,
Tapi kalau yg di putuskan itu jauh..??
Gimana dong bot, cara mutusinnya..??
Hai...numpang komen, ya... Terus terang utk yang No. 4, kadang bisa kadang gak.Soalnya, menurut pengalaman pribadi, kalo sdg di tengah meeting or di tengah kerjaan ada temen yg ngasih "Laporan Pandangan Mata" dr "lapangan" n minta komen "singkat", so aku lbh sering make sms drpd nelpon lsg. Pertama,aku tdk mengganggu meeting n kehilangn poin2 penting. Kedua, saat itu temenku dpt solusi cepat buat problemnya. Sekali tepuk, dua nyamuk, deh..!! :D
wah baru tau nie ada yg kaya ginian kang...emang beneran yah..berapa persen ya kang??..hehehe