Para karyawan yang masih bujangan di salah satu perusahaan negara Iran diultimatum untuk menikah atau dipecat dari tempatnya bekerja, seperti diberitakan oleh bbc.co.uk. Perusahaan yang mempunyai karyawan yang sebagian besar adalah laki-laki ini, mengharuskan karyawannya untuk segera menikah. Dan membuat peraturan bahwa menikah adalah salah satu persyaratan kerja yang harus dimiliki.
Perusahaan yang menangani fasilitas gas dan petrokimia dalam jumlah besar di seputar kota pesisir Assalouyeh di Teluk itu membuat peraturan seperti itu katanya untuk mengurangi jumlah wanita tuna susila yang akan datang menebar pesona di kawasan itu.
Bbc.co.uk juga menyebutkan, bahwa ultimatum yang dikeluarkan oleh perusahaan itu harus dilaksanakan oleh seluruh karyawan di perusahaan tersebut sampai tanggal 21 september tahun ini. Dan jika tidak dilaksanakan, maka siap-siap untuk menyandang AMD = abang menganggur dek.
Sebagian besar dari karyawan dari perusahaan itu sangat memprotes ultimatum ini. Dengan alasan bahwa kesulitan ekonomi di Iran merupakan penyebab utama pemuda-pemuda di Iran menunda pernikahan mereka.
Dari alasan yang diterapkan oleh perusahaan memang bagus juga. Yaitu untuk menghindari meningkatnya jumlah wanita tuna susila didaerah tersebut. Akan tetapi, bagaimana juga mengenai pendapat / pandangan pemuda-pemuda disana? Apakah mereka harus menikah tanpa ada suatu pondasi hidup yang kuat, yakni ekonomi yang cukup? Setidaknya mereka bekerja untuk meningkatkan perekonomian mereka sendiri. Jika harus dipecat seperti ini, kapan mereka akan menikah ?
Satu inti alasan dari pemuda di Iran yang memberikan satu motifasi. Setidaknya mereka lebih mengutamakan bekerja dan meningkatkan ekonominya sendiri hingga nantinya mereka akan menikah. Setidaknya mereka telah berpikir untuk “makan apa” nantinya setelah menikah. Setidaknya mereka tidak mengikuti syair lagu “makan gak makan asal kumpul” milik slank.
Bbc.co.uk juga menyebutkan, bahwa ultimatum yang dikeluarkan oleh perusahaan itu harus dilaksanakan oleh seluruh karyawan di perusahaan tersebut sampai tanggal 21 september tahun ini. Dan jika tidak dilaksanakan, maka siap-siap untuk menyandang AMD = abang menganggur dek.
Sebagian besar dari karyawan dari perusahaan itu sangat memprotes ultimatum ini. Dengan alasan bahwa kesulitan ekonomi di Iran merupakan penyebab utama pemuda-pemuda di Iran menunda pernikahan mereka.
Dari alasan yang diterapkan oleh perusahaan memang bagus juga. Yaitu untuk menghindari meningkatnya jumlah wanita tuna susila didaerah tersebut. Akan tetapi, bagaimana juga mengenai pendapat / pandangan pemuda-pemuda disana? Apakah mereka harus menikah tanpa ada suatu pondasi hidup yang kuat, yakni ekonomi yang cukup? Setidaknya mereka bekerja untuk meningkatkan perekonomian mereka sendiri. Jika harus dipecat seperti ini, kapan mereka akan menikah ?
Satu inti alasan dari pemuda di Iran yang memberikan satu motifasi. Setidaknya mereka lebih mengutamakan bekerja dan meningkatkan ekonominya sendiri hingga nantinya mereka akan menikah. Setidaknya mereka telah berpikir untuk “makan apa” nantinya setelah menikah. Setidaknya mereka tidak mengikuti syair lagu “makan gak makan asal kumpul” milik slank.
waduh berabe nuch kalo gak punya pacar atau belum ada jodoh, emang di pasar ada yang jual yaw :)
@acy iya neh....mungkin aja itu hanya suatu alasan. kan bisa aja ada perihal lain dari perusahaan itu.
ya enggak adalah di pasar,,,,hehheehe