Seorang teman sehari yang lewat memberikan satu puisi kepada saya. Seorang teman yang berada di antara orang-orang yang kecewa dan mengharapkan kisah cintanya datang kembali. Di hari itu, dia banyak bercerita (curhat) banyak kepadaku. Seakan dia menganggap aku ini adalah seorang dokter cinta yang bisa memberikan satu solusi dan jalan dalam perjalanan cintanya. Seakan juga dia ingin meluapkan segala asa yang terpendam dalam hatinya padaku. (Eit,,,jangan salah dulu,,,dia hanya curhat dan tidak ada seperti yang anda bayangkan…hehhehe…..).
Dalam segala upaya kerasku, aku juga berusaha untuk memberikan sedikit hiburan, ataupun sedikit solusi padanya. Karena aku ini bukan ahli dalam hal percintaan. Hanya ahli dalam mendengar. Hehheheh….Entah juga dia bisa menerima atau tidak, yang penting setidaknya ada sedikit sinar dimatanya, disaat aku berusaha menghiburnya. Diakhir ceritanya, dia memberikan sebuah puisi padaku. Puisi yang merupakan bentuk kegalauan hatinya. Puisi yang sudah sangat lama dia tulis. Aku melihatnya dari tanggal tulisan puisi itu (12 desember 2007) dan juga kertas yang sudah mulai kusut. Setelah sekilas membaca puisinya itu, aku memberikan pujian kepadanya. Karena menurutku, puisi itu sangat berkualitas menurutku. Berkualitas karena merupakan sebuah tulisan kata-hati dan tulus. Dan juga penempatan kata-kata yang sederhana dan mudah ditelaah. Salut juga melihatnya, bisa menuliskan sebuah puisi disaat hatinya tengah kacau-balau.
Nih sobat-sobat, aku buatkan tulisan puisinya tanpa sedikitpun aku ubah.
Bagaimana sobat-sobatku?. Bagaimana menurut sobat-sobat sekalian? Pantaskah aku mengatakan puisi itu bagus, atau hanya karena misi untuk memberikan sedikit hiburan baginya?
Nih sobat-sobat, aku buatkan tulisan puisinya tanpa sedikitpun aku ubah.
.::= Tuk Bimbang = ::.
Ketika malam,bulan dan bintang
Mengingatkan
Bahwa dulu kita pernah kuasai waktu
Seisi dunia dalam genggaman
Pagi, siang,dan malam pun
Tak tampak membosankan
Dan sering ‘ku menghindar
Ketika laut menyapaku,,,
Mengajakku ‘tuk selami kenangan
Dulu, biru itu milik kita
Kini Sayang jejak-jejak itu ‘tlah hilang
Hanya tinggal pasir hitam
Yang masih dan terus merindukan hadirmu
Seperti aku….
Lalu datanglah pilihan
Terus menunggu dan mengenang
Tanpa tau akhir pengharapan
Aku terus melangkah pergi
Melupakan dan dilupakan
Merangkai kembali serpihan hati yang tlah kau biarkan menghilang.
By : Lasmida Saragih
Bagaimana sobat-sobatku?. Bagaimana menurut sobat-sobat sekalian? Pantaskah aku mengatakan puisi itu bagus, atau hanya karena misi untuk memberikan sedikit hiburan baginya?
eh..ehm..batuk dulu baru baca puisinya,he..he..
puisinya mantep...salam kenal ya
Puisi diatas sangat bagus jika diberikan kepada seorang kekasih :D
kalo sedang fall in love
kata2 apapun pasti indah :D
kalau tentang puisi saya nyerah;;)
=))pada macam-macam comment nya ah,,,
kabor..........:))