Bulan oktober akhirnya berlalu juga, yang mana tepat pada hari ini, bulan oktober akan berakhir dan akan hadir taun depan lagi. Banyak juga fakta-fakta dan pembelajaran yang kudapat di bulan oktober ini. Sepertinya, bulan oktober mempunyai rasa tersendiri bagiku, walaupun sesungguhnya rasa itu tidak sepenuhnya manis dan menyenangkan. Akan tetapi, suatu pelajaran hidup dan makna-makna hidup banyak tersaji di bulan ini.
Yang paling berkesan adalah perseteruanku dengan orang tua yang mengakibatkanku linglung dan pening sempoyongan. Akan tetapi, dari perseteruan itu akhirnya dapat terselesaikan, hingga akhirnya kini aku bisa merasakan makna yang lebih akan hidup dan menghormati orang tua. Jelas-jelas kemaren aku yang salah. Akan tetapi, dalam penyelesaiannya, orang tuaku tidak sedikitpun mengatakan aku yang salah. Akan tetapi, berkata bijak dan dan mengatakan bahwa semuanya terjadi karena kekeliruan. Malahan orang tuaku mengatakan bahwa aku wajar dan seharusnya juga berbuat seperti itu, yang akhirnya membuat mentalku tidak drop seperti sebelum masalah itu terselesaikan. Trimakasih Tuhan....!!
Yang paling berkesan adalah perseteruanku dengan orang tua yang mengakibatkanku linglung dan pening sempoyongan. Akan tetapi, dari perseteruan itu akhirnya dapat terselesaikan, hingga akhirnya kini aku bisa merasakan makna yang lebih akan hidup dan menghormati orang tua. Jelas-jelas kemaren aku yang salah. Akan tetapi, dalam penyelesaiannya, orang tuaku tidak sedikitpun mengatakan aku yang salah. Akan tetapi, berkata bijak dan dan mengatakan bahwa semuanya terjadi karena kekeliruan. Malahan orang tuaku mengatakan bahwa aku wajar dan seharusnya juga berbuat seperti itu, yang akhirnya membuat mentalku tidak drop seperti sebelum masalah itu terselesaikan. Trimakasih Tuhan....!!
Akhirnya, bulan oktober diakhiri dengan datangnya bulan november. Semoga saja bulan baru ini memberikan pengalaman baru, pengetahuan baru, kehidupan baru, kerjaan baru, atau pacar baru deh. Heheheheheh... (dah lama juga neh gak..)
Baru ingat juga, rupanya aku harus pulang lagi deh ke kampung. Soalnya ada teman seper-guli-an (guli = klereng, jadi seperklerengan gitu, atau sepermainan deh) menikah besok. Akhirnya dia menikah juga, setelah sekian lama menyendiri selama 25 tahun. Dah bisalah nikah dengan umur segini, yang penting gak seperti si om sek alias syekh pujiono yang pengen menikahi si ulfa yang berumur 12 tahun. Tapi, aku menilainya terlalu cepat juga. Masih terhitung anak-anak yang masih wajar main guli-gulian. Dan yang pasti sikap dan kedewasaannya blom matang. Tapi, dia tetap bersikeras untuk menikah dan juga karena dia (si kawan) dah dapat calon. Moga aja sukses mengarungi bahtera keluarga aja bro.
Akhir bulan, semoga semua permasalahan berakhir juga dibulan ini, dan berharap di bulan baru, sesuatu yang baru tentunya sangat diharapkan.