Vice President Public & marketing Communication Telkom Eddy Kurnia menjelaskan, konsekuensi trafik internet yang bisa di-handle hanya 10% saja. "Mengingat bagaimanapun dari sisi bandwidth, satelit dan radio transmisi yang masih jauh di bawah fiber optik," kilahnya.
Eddy juga beralasan, frekuensi untuk backbone microwave Speedy sebenarnya terbatas, sehingga menghimbau kepada pemerintah agar memberikan izin penambahan frekuensi baru. Langkah ini, menurutnya, akan sangat membantu menghindari dampak gangguan serupa di waktu-waktu mendatang.
Mengenai sebab terputusnya kabel fiber optik tersebut, hingga saat ini Telkom masih sibuk melakukan penelitian. "Prioritas kami melakukan perbaikan sesegera mungkin, agar komunikasi internet bisa secepatnya pulih," tandasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Jumat (29/2/2008)
sumber : detikinet.com