Lima Cagubsu/Cawagubsu masing-masing pasangan HM Ali Umri SH MKn/DR H Maratua Simanjuntak, Mayjen TNI (pur) Tritamtomo/DR Benny Pasaribu, Ir RE Siahaan/H Suherdi, H Abdul Wahab Dalimunthe SH/HR M Syafii SH MHum dan H Syamsul Arifin SE/Gatot Pujo Nugroho ST ‘adu’ visi dan misi di paripurna DPRD Sumut, Minggu (30/1).
Paripurna penyampaian visi dan misi Cagubsu/Cawagubsu tersebut dipimpin Pl.Ketua DPRD Sumut H Drs Hasbullah Hadi MKn didampingi Wakil Ketua Dewan Ali Jabbar Napitupulu, Japorman Saragih dan disaksikan segenap anggota DPRD Sumut dan seluruh elemen masyarakat, Muspida Sumut serta konsul negara sahabat.
Cagubsu Ali Umri didampingi wakilnya Maratua Simanjuntak mengungkapkan visi :
‘bersama masyarakat membangun Sumut yang maju, sejahtera, unggul, berbudaya, religius dan berwawasan lingkungan. Guna mengatasi masalah sekaligus guna mencapai visi dituangkan dalam berbagai bentuk program dan kebijakan dengan memprioritaskan, penajaman dan unggulan.
Di antaranya infrastruktur terutama krisis listrik diprogramkan untuk diselesaikan paling lambat setahun setelah menduduki jabatan Gubsu, termasuk perbaikan perawatan dan penambahan jalan, karena jalan negara, propinsi dan kabupaten/kota rusak berat mencapai 35 persen akan diturunkan kerusakan di bawah 10 persen.
Ali Umri juga memberi perhatian mempercepat pembangunan Bandara Kualanamu dan menjamin target yang telah ditetapkan pemerintah pusat dapat tercapai. Selain itu juga akan membangun Bandara di Pulau Samosir dan Pulau Nias yang dapat didarati pesawat berbadan lebar serta peningkatan Bandara perintis Aek Godang, Pinangsori dan Bandara yang baru di Kabupaten Madina.
Siap Mundur
Cagubsu Tritamtomo didampingi Benny Pasaribu dalam visi/misinya mengungkapkan :
Sumut mempunyai beberapa permasalahan secara umum bersumber dari kurangnya profesionalisme dan keterbatasan kemampuan menejerial dalam mengelola potensi yang ada serta sikap dari stakeholder pembangunan yang kurang tanggap dan cepat dalam bertindak. Hal ini jelas terlihat dari kondisi perekonomian Indonesia sejak krisis 1997.
Permasalahan tersebut antara lain rendahnya pertumbuhan ekonomi dan investasi, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan, lambatnya pertumbuhan ekonomi rakyat khususnya UKM dan koperasi, kurangnya pembangunan infrastruktur jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pelabuhan laut, Bandara dan lainnya, serta menurunnya kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang sulit terjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Menghadapi tantangan pembangunan ke depan, Triben (Tritamtomo-Benny Pasaribu) menggunakan 3 strategi pokok, yaitu penataan sistem birokrasi dan tata kerja, menciptakan rasa aman, meningkatkan kualitas koordinasi sehingga pembangunan kabupaten/kota se-Sumut berjalan seirama. “Jika program strategi pokok tersebut tidak terpenuhi, saya siap mundur dari pimpinan,” tegas Triben di akhir visi misinya.
Sementara itu, Cagubsu Ir RE Siahaan didampingi wakilnya H Suherdi dalam visi/misinya :
yaitu dengan bertemakan mewujudkan daerah dan masyarakat Sumut yang ‘Sumut’ (Sejahtera, Unggul, Mandiri, Unik dan Toleran) melalui strategi dan kebijakan pembangunan daerah, seperti strategi percepatan pembangunan kawasan agropolitan dataran tinggi dan agromarinepolitan pesisir Timur dan Barat, berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan.
Selanjutnya program pembangunan harus ditindaklanjuti dan dilaksanakan, di antaranya pembangunan bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, koperasi dan UKM, industri dan perdagangan, pembangunan keuangan daerah, investasi dan BUMD, parisiwsata, pertambangan dan energi, kehutanan, pembangunan wilayah, infrastruktur, bidang SDM, kesehatan, kependudukan dan keluarga berkualitas ketenagakerjaan dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan lainnya.
Pasangan Cagubsu Abdul Wahab Dalimunthe didampingi HR M Syafii mengungkapkan 10 permasalahan pembangunan Sumut, di antaranya :
peran kepemimpinan memberhasilkan pembangunan masyarakat, masih rendahnya pertumbuhan ekonomi, kualitas SDM masih rendah, kesenjangan pembangunan antar daerah, perbaikan kesejahteraan rakyat sangat ditentukan oleh dukungan infrastruktur dalam pembangunan.
Kemudian, masih banyaknya peraturan perundang-undangan belum mencerminkan keadilan, kesejahteraan dan penghormatan serta perlindungan terhadap HAM, rendahnya kualitas pelayanan umum kepada masyarakat, karena tingginya penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan. Belum menguatnya pelembagaan politik lembaga–penyelenggara Negara dan kemasyarakatan.
Sementara itu, pasangan Cagubsu/Cawagubsu Syamsul Arifin/Gatot Pujo Nugroho tidak muluk-muluk menyampaikan visi misinya, yang penting intinya takut pada Allah sehingga dirinya yakin akan menang dalam Pilgubsu dengan berdasarkan data dan angka telah meraih 28 persen suara.
sumber : hariansib.com